Postingan

Riuh di Balik Tenang

Gambar
Angan yang penuh dengan ilusi dan halusinasi   Di balik diamnya, ada lorong panjang yang tak pernah lampunya padam. Langkahnya tampak tenang, namun dadanya penuh suara yang saling berkejaran. Ia belajar tersenyum sambil memikul hari esok yang belum bernama, menjaga orang-orang yang dicintai tanpa pernah menghitung lelahnya sendiri. Ada janji yang ingin ditepati, arah yang masih kabur, serta hitungan hari yang menuntut cukup di saat genggaman sering terasa kosong. Ia berdiri di antara tanggung jawab dan harapan, antara panggilan untuk mengabdi dan keinginan sederhana untuk dimengerti. Malam sering menjadi saksi, ketika ia menunduk menghitung ulang langkah, menimbang khilaf, lalu diam-diam memohon ampun agar esok masih diberi kekuatan untuk berjalan. Penulis     : Inisial U     

PAC IPNU-IPPNU Wonotirto Resmi Dilantik: Momentum Penguatan Potensi dan Inovasi Kader Muda NU

Gambar
Doc. Pamflet pelantikan PAC IPNU IPPNU Wonotirto   Wonotirto, 2 November 2025 Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU-IPPNU Kecamatan Wonotirto resmi dilantik pada Minggu (2/11/2025) di Mushola Al-Ikhlas , Desa Sumberboto , Kecamatan Wonotirto. Mengusung tema “Mengoptimalkan Potensi, Mengembangkan Inovasi Tiada Henti,” kegiatan ini menjadi tonggak penting bagi kader muda Nahdlatul Ulama untuk meneguhkan semangat berkhidmah, berinovasi, dan memperkuat eksistensi ikatan tersebut. Pelantikan yang berlangsung khidmat ini dihadiri oleh berbagai pihak, antara lain perwakilan Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Wonotirto , pemerintah kecamatan, serta pengurus Pimpinan Cabang (PC) IPNU dan IPPNU Kabupaten Blitar . Tak hanya itu, PAC IPNU-IPPNU Kademangan dan PAC IPNU-IPPNU Panggungrejo juga turut hadir sebagai bentuk solidaritas antarkader dan dukungan moral kepada pengurus baru Wonotirto. Doc. Sambutan sekertaris Tanfidiyah  Ketua Tanfidziyah MWC NU Wonotirto yang berhalangan hadir diwakili o...

Catatan Malam Seorang Mahasiswa Kampus Barokah

Gambar
Doc. Perjalanan penulis dengan potret buramnya  Pukul menunjukkan 23.32 ketika penulis meninggalkan kampus barokah. Hujan baru saja reda, namun aroma tanah basah masih melekat di udara. Di pundak penulis tergantung tas yang mulai abot bolo , bukan karena isinya, tapi karena rasa kantuk dan lelah yang mulai menyerang setelah seharian penuh dengan tugas dan rapat organisasi. Jalanan menuju Konoha malam itu terasa lebih sunyi dari biasanya. Lampu-lampu jalan sebagian besar padam, hanya menyisakan cahaya samar dari langit yang tertutup awan hitam uduk awan akatsuki. Penulis menelan ludah ketika roda motor mulai melintasi tugu macan , tanda penulis sudah memasuki wilayah yang konon katanya “agak ramai kalau siang, tapi angker kalau malam.” yaa begitulah narasi orang-orang desa, Fatkhul Jarene . Baru beberapa meter melewati tugu itu, PLN seolah bersekongkol dengan suasana—mati lampu. Gelap. Hanya suara serangga, desiran angin, dan tetes air hujan yang menimpa daun-daun yang menemani p...

PMII Blitar Gelar Aksi Septemberduka; Merawat Ingatan Atas Ketidakadilan dan Kecam Kriminalisasi Aktivis

Gambar
  Doc. Aksi September duka Pada Senin, (29/9/2025) Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) mengajak seluruh kader PMII Blitar, gelar aksi Septemberduka di Taman Makam Pahlawan (TMP) Raden Wijaya Kota Blitar.  Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) dan represifitas aparat terhadap masyarakat sipil menjadi topik kekecewaan yang mendalam bagi mereka melalui orasinya.  Doc. Orasi ketua cabang PMII Blitar raya Ketua Cabang PMII Blitar, M Riski Fadila, menyatakan aksi mereka bukan hanya sekedar menyuarakan luka lama dengan janji pemerintah akan diusut tuntas namun tidak pernah benar-benar diusahakan. "Kita tidak akan lupa akan tragedi September 1965, September 1984, September 1999, September 2004, September 2015, September 2019, September 2020, September 2024 dimana mereka (Pemerintah) hanya memberi janji segera menyelesaikan namun tak pernah diusut tuntas", ungkapnya. Dia juga menjelaskan, penangkapan sejumlah aktivis termasuk Saiful Amin, Shelfin Bima da...

September Hitam, Pentas Seni yang Membuka Mata

Gambar
Doc. Pentas seni kelompok 1 Sabtu, 27 September 2025, panggung Arena Kreasi PBAK STIT Al-Muslihuun Tlogo Blitar menjadi saksi lahirnya sebuah karya yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menggugah kesadaran. Kelompok 1 menampilkan musikalisasi puisi Mata Luka Sengkon Karta , sebuah pertunjukan yang menyatukan seni dan kritik sosial. Doc. Momentum makan bersama pendamping kelompok 1 dan juga para anggotanya  Di bawah pendampingan Ubaid Dimas Romandhan sebagai pendamping kelompok, para anggota yang terdiri dari Dana Eka Rahmawati, Fatwa Husnatun Naharin, Zuli Hawa Assalamah, Moh. Chizqy Labib Asrofi, Lailatul Nur Aisyah, Dewi Zulfa Ikvini, dan Moechamad Bagus Bana berhasil menampilkan karya yang menakjubkan.  Mereka menghidupkan kembali kisah pilu Sengkon dan Karta , bukan sekadar pertunjukan, tetapi sebuah pengingat bahwa penindasan dan pelanggaran HAM tidak boleh dibiarkan membeku dalam ingatan sejarah. Dibawah adalah sedikit cuplikan video pentas seni kelompok 1  Tem...

Semangat Berprestasi di Tengah Perubahan Aturan

Gambar
Doc. Bukti lolos tingkat kota/kabupaten menuju tingkat provinsi  Prestasi bukanlah milik mereka yang lahir dalam kenyamanan semata, melainkan milik mereka yang mampu bertahan di tengah perubahan. Kalimat ini rasanya tepat menggambarkan sosok Sella Ayunda Agustina , siswi kelas 12-1 Madrasah Aliyah Sirojuth Tholibin , Sutojayan , Blitar . Di usianya yang baru 17 tahun, tepatnya kelahiran Blitar, 15 Agustus 2008, Sella sukses menorehkan prestasi membanggakan dengan lolos ke tingkat provinsi dalam Olimpiade Matematika (OMI) 2025 . Pencapaian ini bukan hadiah yang datang tiba-tiba, melainkan hasil dari ketekunan belajar, doa yang tak putus, serta bimbingan para guru yang sabar menuntun. Madrasah Aliyah Sirojuth Tholibin sendiri dikenal sebagai lembaga yang menyelaraskan ilmu agama dan ilmu umum. Aturan baru yang diterapkan tahun ajaran ini jelas membawa tantangan tersendiri, namun sesungguhnya itu adalah langkah maju dalam mencetak generasi yang bukan hanya cerdas secara intelektual, t...

Hujan, Malam, dan Bayangmu

Gambar
  Gambar. Ilustrasi Hujan , Malam, dan Bayangmu Dimalam yang sepi dan dingin, aku kembali berdiam dalam ruang hening, meraba-raba rasa yang semakin menyesak di dada. Di luar sana, hujan mengetuk jendela kamar seperti alunan gamelan alam yang penuh rahasia. Setiap tetesnya seakan mewakili detak rindu yang tak pernah usai, mengalir, jatuh, lalu pecah menjadi gema yang hanya aku pahami. Aku mencoba menuliskan rindu ini, namun tinta terasa terlalu kering untuk mewakili gelombang yang meluap di dalam dada. Habibati , engkau yang kini tengah terkurung indah dalam penjara suci. Di sana, hari-harimu tersusun oleh lantunan ayat suci, dzikir , dan lantunan doa yang mengudara. Sedangkan aku, di luar penjara itu, masih bergelut dengan bangku , mengejar mimpi di antara rapat, agenda-agenda yang seakan tak kenal waktu, dan suara-suara forum yang terus berdentum. Aku sibuk, namun sesungguhnya hatiku terikat oleh satu hal: rinduku padamu. Malam sering kali menjadi ruang pertemuan paling setia bag...

Makna dari Simbol One Piace, Attack on Titan,dan Akame ga Kill

Gambar
  0.1 bendera Mugiwara (One Piace) Simbol selalu memiliki makna yang lebih dalam daripada sekadar gambar di atas kain. Ketika sekelompok orang memilih bendera Mugiwara ( One Piece ), mereka mungkin tidak sedang merayakan bajak laut dalam arti harfiah, melainkan sedang menyuarakan semangat kebebasan, persaudaraan, dan keberanian melawan penindasan. Bendera itu menjadi lambang harapan bahwa hidup bisa dijalani tanpa belenggu, sama seperti kru Topi Jerami yang berlayar mengejar mimpi. Namun, jika simbol itu ditolak atau dianggap tidak pantas, muncul pilihan lain: bendera Attack on Titan ( AOT ). Di sini, pesan yang tersirat bukan sekadar perang, melainkan keinginan untuk menembus tembok keterbatasan, membebaskan diri dari penjara ketakutan, dan melawan sistem yang mengekang. Itu adalah tanda bahwa masih ada ruang bagi harapan, keberanian, dan perjuangan menuju kebebasan sejati. 0.2 bendera Attack on Titan (AOT) Pertanyaan kemudian muncul: apakah kita akan dipaksa menggunakan simbol ...

Mengapa Semangat Siswa MA Sirojuth Tholibin Tak Surut di Tengah Panas Saat Lomba PBB Blitar?

Gambar
Gambar 0.1 siswa MA Sirojuth Tholibin   Blitar – Pada Rabu, 20 Agustus 2025, siswa-siswi MA Sirojuth Tholibin Bacem, Sutojayan mengikuti perlombaan Peraturan Baris Berbaris (PBB) yang digelar di Kecamatan Sutojayan, Blitar . Lomba ini diikuti lebih dari 17 sekolah dari berbagai wilayah, sebagaimana disampaikan oleh Sri Hangerenie, guru pendamping MA Sirojuth Tholibin. Perlombaan dimulai dengan start dari Lapangan Brubuh dan berakhir di Alun-Alun Lodoyo , di mana setiap peserta menampilkan kekompakan serta disiplin mereka sepanjang rute yang cukup panjang dan menguras tenaga. Persiapan sudah dilakukan sejak Senin, 4 Agustus 2025, dengan latihan rutin yang didampingi para guru. Bahkan, pada hari Kamis hingga Sabtu, latihan dilakukan langsung bersama tentara, untuk mematangkan formasi dan kekompakan. Hal ini dibenarkan oleh salah satu siswi peserta lomba, yang menuturkan bahwa latihan terasa semakin disiplin dengan arahan dari pihak militer. Gambar 0.2 peserta yang memakai seragam d...

Mengapa Terlihat Banyak Kerumunan Orang di Samping Bukit Bonsai?

Gambar
Gambar.01 truk yang terguling Blitar — Kerumunan warga memadati area samping Bukit Bonsai, atau yang juga dikenal dengan Watu Lawang , di Tumpak Waru , Kecamatan Kademangan , Blitar, pada Sabtu (9/8/2025) siang. Rupanya, keramaian itu dipicu oleh kecelakaan sebuah truk tebu yang terguling pada pukul 12.14 WIB. Menurut informasi, truk yang diduga membawa tebu dengan kelebihan kapasitas tersebut mengalami insiden hingga tumpah di badan jalan.  Kecelakaan ini menyebabkan dua korban, yakni seorang kakek dan seorang ibu-ibu yang diduga memiliki hubungan keluarga sebagai anak dan orang tua. Keduanya dikabarkan dalam perjalanan pulang. Salah satu korban, seorang kakek, terlihat tidak mampu berdiri karena tertimpa muatan tebu. Hingga berita ini diturunkan, belum ada kepastian mengenai kondisi terkini korban tersebut. Seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, "Padahal sudah ada wacana bahwa jalan untuk truk tebu akan dialihkan ke Ludoyo , namun entah kenapa masih banyak...