Riuh di Balik Tenang
Angan yang penuh dengan ilusi dan halusinasi Di balik diamnya, ada lorong panjang yang tak pernah lampunya padam. Langkahnya tampak tenang, namun dadanya penuh suara yang saling berkejaran. Ia belajar tersenyum sambil memikul hari esok yang belum bernama, menjaga orang-orang yang dicintai tanpa pernah menghitung lelahnya sendiri. Ada janji yang ingin ditepati, arah yang masih kabur, serta hitungan hari yang menuntut cukup di saat genggaman sering terasa kosong. Ia berdiri di antara tanggung jawab dan harapan, antara panggilan untuk mengabdi dan keinginan sederhana untuk dimengerti. Malam sering menjadi saksi, ketika ia menunduk menghitung ulang langkah, menimbang khilaf, lalu diam-diam memohon ampun agar esok masih diberi kekuatan untuk berjalan. Penulis : Inisial U